11/20/2014
Semua
di dunia ini di ciptakan berpasang-pasangan. Ada baik, ada buruk, ada
ganteng, ada jelek, ada yang jantan dan ada pula yang betina. Dengan
kesadaran penuh akan konsep tersebut, aku merasa kasihan pada Tom,
kura-kuraku. Aku memang memberinya namaTom tapi sebenarnya aku tidak
tahu dia itu jantan atau betina. Andai saja aku tahu jenis kelamin
Tom secara pasti, pasti akan aku carikan dia jodoh biar tidak merasa
sepi dan sendiri. Di tengah ketidak jelasan status Tom, aku tidak
bisa menunggu lebih lama untuk membiarkan dia berenang seorang diri
di dalam wadah mika tempatnya tinggal. Tom harus dicarikan teman,
kasihan kalau dia melewati hari-harinya dengan melamun seorang diri,
kalau sampai Tom kesurupan atau gila bisa gawat, pikirku dalam hati.
Maka hari ini aku memutuskan ke kali yang ada cukup dekat dengan
tempatku tinggal. Dengan membawa botol air mineral dan sebuah wakul
yang terbuat dari plastic kuputuskan untuk berburu teman hidup bagi
my lovely pet, Tom.
Sampai
disana, aku langsung membanting sepeda dan turun ke kali. Suasana
sepi menjurus mistis agak terasa. Terlebih bagian kali yang
kukunjungi ini dipenuhi rerimbunan pohon. Mulanya aku sempat ragu
untuk melanjutkan berburu mahkluk hidup di kali ini. Tapi setelah
mengingat kembali tatapan mata Tom yang tampak kesepian tekadku
kembali kuat. Bahkan kalau nanti ada hantu yang tiba-tiba muncul aku
telah berniat untuk melemparkan batu kali ke arahnya. Perburuan akan
mahkluk penghuni kali pun dimulai. Dengan sekali sergapan pada batu
menggunakan wakul, aku mendapatkan seekor udang yang lumayan kecil.
Segera ku masukkan udang itu ke botol air mineral yang kubawa tadi.
Sergeapan kedua kali ini aku melakukannya di aliran kali yang lebih
dalam, hasilnya malah mengecewakan. Hanya batu-batu kecil dan
sumpil-sumpil yang kudapat. Kulemparkan saja sergapan kedua ini ke
kali. Selanjutnya aku berganti tempat lagi, kali ini dipinggir kali
yang dipenuhi rumput-rumpu hijau yang mejalar-jalar. Setelah sergap
sana sergap sini, ciduk sana-ciduk sin akhirnya aku mendapatkan
seekor ikan, cukup gede untuk ukuran ikan pinggir kali. Yang menarik,
ikan ini seperti memiliki tiga bola mata. Dua mata normal di samping
dan sebuah mata tambahan di belakang mulut berwarna putih. Tak
kuhiraukan ke unikan ikan bermata tiga itu aku kembali menyergap
diantara batu-batu. Dan hasilnya se ekor yuyu atau biasa di sebut
kepiting mendarat tepat di wakul plastic ku. Merasa cukup aku pun
memutuskan untuk pulang dengan tiga buah tangkapan dari jenis yang
berbeda. Hantu yang sudah siap ku lempar dengan batu pun tak nampak.
Teringat akan cara terbaik pemeliharaan ikan di dalam akuarium, maka
aku memutuskan untuk membawa sebongah batu hitam berlumut. Supaya
ketiga makhluk yang baru kutangkap ini merasa nyaman bila nanti ku
masukkan ke tempat tinggal barunya bersama Tom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar