Sabtu, 22 November 2014

Mencarikan Tom Teman Hidup

11/20/2014

            Semua di dunia ini di ciptakan berpasang-pasangan. Ada baik, ada buruk, ada ganteng, ada jelek, ada yang jantan dan ada pula yang betina. Dengan kesadaran penuh akan konsep tersebut, aku merasa kasihan pada Tom, kura-kuraku. Aku memang memberinya namaTom tapi sebenarnya aku tidak tahu dia itu jantan atau betina. Andai saja aku tahu jenis kelamin Tom secara pasti, pasti akan aku carikan dia jodoh biar tidak merasa sepi dan sendiri. Di tengah ketidak jelasan status Tom, aku tidak bisa menunggu lebih lama untuk membiarkan dia berenang seorang diri di dalam wadah mika tempatnya tinggal. Tom harus dicarikan teman, kasihan kalau dia melewati hari-harinya dengan melamun seorang diri, kalau sampai Tom kesurupan atau gila bisa gawat, pikirku dalam hati. Maka hari ini aku memutuskan ke kali yang ada cukup dekat dengan tempatku tinggal. Dengan membawa botol air mineral dan sebuah wakul yang terbuat dari plastic kuputuskan untuk berburu teman hidup bagi my lovely pet, Tom.
               Sampai disana, aku langsung membanting sepeda dan turun ke kali. Suasana sepi menjurus mistis agak terasa. Terlebih bagian kali yang kukunjungi ini dipenuhi rerimbunan pohon. Mulanya aku sempat ragu untuk melanjutkan berburu mahkluk hidup di kali ini. Tapi setelah mengingat kembali tatapan mata Tom yang tampak kesepian tekadku kembali kuat. Bahkan kalau nanti ada hantu yang tiba-tiba muncul aku telah berniat untuk melemparkan batu kali ke arahnya. Perburuan akan mahkluk penghuni kali pun dimulai. Dengan sekali sergapan pada batu menggunakan wakul, aku mendapatkan seekor udang yang lumayan kecil. Segera ku masukkan udang itu ke botol air mineral yang kubawa tadi. Sergeapan kedua kali ini aku melakukannya di aliran kali yang lebih dalam, hasilnya malah mengecewakan. Hanya batu-batu kecil dan sumpil-sumpil yang kudapat. Kulemparkan saja sergapan kedua ini ke kali. Selanjutnya aku berganti tempat lagi, kali ini dipinggir kali yang dipenuhi rumput-rumpu hijau yang mejalar-jalar. Setelah sergap sana sergap sini, ciduk sana-ciduk sin akhirnya aku mendapatkan seekor ikan, cukup gede untuk ukuran ikan pinggir kali. Yang menarik, ikan ini seperti memiliki tiga bola mata. Dua mata normal di samping dan sebuah mata tambahan di belakang mulut berwarna putih. Tak kuhiraukan ke unikan ikan bermata tiga itu aku kembali menyergap diantara batu-batu. Dan hasilnya se ekor yuyu atau biasa di sebut kepiting mendarat tepat di wakul plastic ku. Merasa cukup aku pun memutuskan untuk pulang dengan tiga buah tangkapan dari jenis yang berbeda. Hantu yang sudah siap ku lempar dengan batu pun tak nampak. Teringat akan cara terbaik pemeliharaan ikan di dalam akuarium, maka aku memutuskan untuk membawa sebongah batu hitam berlumut. Supaya ketiga makhluk yang baru kutangkap ini merasa nyaman bila nanti ku masukkan ke tempat tinggal barunya bersama Tom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar