Rabu, 19 November 2014

Mungkin yang kau cintai hanyalah kesempurnaan ku


11/20/2014

            Seminggu ini aku nonton You Are The Apple Of My Eye sebuah film Taiwan yang diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama dan based on true story. Aku nonton film ini sebanyak tiga kali dalam seminggu. Bukan karena tidak mengerti ceritanya, tapi justru karena ceritanya yang sangat menarik. Adegan favoritku dalam film ini adalah saat Shen Chia-Yi bertanya kepada Ko Ching-Teng, apakah dia(Ko Ching-Teng) benar-benar suka kepada dirinya(Shen Chia-Yi). Ko Ching-Teng langsung menjawab bahwa dia benar-benar suka terhadap Shen Chia-Yi. Tapi justru hal inilah yang membuat Shen Chia-Yi merasa aneh. Menurutnya, Ko Ching-Teng menilainya terlalu baik, dia mengatakan bahwa ada sisi-sisi yang tidak Ko Ching-Teng ketahui tentang dirinya. Bahwa dia juga bisa bertindak ceroboh, bisa emosi dan marah-marah karena hal sepele. Intinya dia mengganggap bahwa dia hanyalah wanita biasa.  Dengan sedih Shen Chia-Yi melanjutkan bahwa mungkin yang di sukai oleh Ko Ching-Tang hanyalah sesosok Shen Chia-Yi yang ada dalam imajinasinya saja, yakni Shen Chia-Yi yang tanpa sisi buruk.
            Adegan di atas menurutku sangat menarik, Shen Chia-Yi seperti ingin mengatakan bahwa dirinya merasa aneh di anggap sebagai seseorang yang sempurna. Bahwa yang dicintai oleh Ko Cheng-Tang hanyalah kesempurnaannya bukan dirinya. Dan dia merasa takut bila suatu ketika saat dirinya  tampak tak lagi sempurna, Ko Cheng-Tang akan pergi meningglkannya.
                        Cinta adalah persetujuan untuk saling menerima kelebihan dan kekurangan. Sedangkan manusia itu sendiri memiliki sesuatu yang disebut dengan human mature atau sifat dasar. Sebuah sifat yang ada dalam diri manusia semenjak lahir. Menurut Niccolo Machiavelli, seorang filsuf dari Italia, manusia adalah pribadi yang tidak tahu terima kasih, tidak dapat diandalkan, munafik, berbahaya, penakut, dan oportunis. Sifat-sifat yang dikatakan oleh Machiavelli di atas bukanlah sifat yang baik, sialnya karena merupakan sifat dasar manusia sita-sifat ini dapat muncul kapan saja. Sedangkan dalam hal percintaan apabila tidak ada rasa saling mau menerima kekurangan (tidak tahu terima kasih, tidak dapat diandalkan, munafik, berbahaya, penakut, dan oportunis) dan hanya menuntut kelebihan (kesempurnaan) dapat dipastikan sebuah hubungan tidaklah berlangsung panjang.

                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar