11/20/2014
Seminggu
ini aku nonton You Are The Apple Of My Eye sebuah film Taiwan yang diangkat
dari sebuah novel dengan judul yang sama dan based on true story. Aku nonton
film ini sebanyak tiga kali dalam seminggu. Bukan karena tidak mengerti
ceritanya, tapi justru karena ceritanya yang sangat menarik. Adegan favoritku
dalam film ini adalah saat Shen Chia-Yi bertanya kepada Ko Ching-Teng, apakah
dia(Ko Ching-Teng) benar-benar suka kepada dirinya(Shen Chia-Yi). Ko Ching-Teng
langsung menjawab bahwa dia benar-benar suka terhadap Shen Chia-Yi. Tapi justru
hal inilah yang membuat Shen Chia-Yi merasa aneh. Menurutnya, Ko Ching-Teng
menilainya terlalu baik, dia mengatakan bahwa ada sisi-sisi yang tidak Ko Ching-Teng
ketahui tentang dirinya. Bahwa dia juga bisa bertindak ceroboh, bisa emosi dan
marah-marah karena hal sepele. Intinya dia mengganggap bahwa dia hanyalah
wanita biasa. Dengan sedih Shen Chia-Yi
melanjutkan bahwa mungkin yang di sukai oleh Ko Ching-Tang hanyalah sesosok
Shen Chia-Yi yang ada dalam imajinasinya saja, yakni Shen Chia-Yi yang tanpa
sisi buruk.
Adegan
di atas menurutku sangat menarik, Shen Chia-Yi seperti ingin mengatakan bahwa
dirinya merasa aneh di anggap sebagai seseorang yang sempurna. Bahwa yang
dicintai oleh Ko Cheng-Tang hanyalah kesempurnaannya bukan dirinya. Dan dia
merasa takut bila suatu ketika saat dirinya
tampak tak lagi sempurna, Ko Cheng-Tang akan pergi meningglkannya.
Cinta adalah persetujuan untuk
saling menerima kelebihan dan kekurangan. Sedangkan manusia itu sendiri
memiliki sesuatu yang disebut dengan human
mature atau sifat dasar. Sebuah sifat yang ada dalam diri manusia semenjak
lahir. Menurut Niccolo Machiavelli, seorang filsuf dari Italia, manusia adalah
pribadi yang tidak tahu terima kasih, tidak dapat diandalkan, munafik,
berbahaya, penakut, dan oportunis. Sifat-sifat yang dikatakan oleh Machiavelli
di atas bukanlah sifat yang baik, sialnya karena merupakan sifat dasar manusia
sita-sifat ini dapat muncul kapan saja. Sedangkan dalam hal percintaan apabila
tidak ada rasa saling mau menerima kekurangan (tidak tahu terima kasih, tidak
dapat diandalkan, munafik, berbahaya, penakut, dan oportunis) dan hanya
menuntut kelebihan (kesempurnaan) dapat dipastikan sebuah hubungan tidaklah
berlangsung panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar